Selamat Datang

Sabtu, 02 April 2011

Daftar kosakata 1

1. Musim
Musim :きせつ =kisetsu
Musim panas :なつ (Juni-agustus) =natsu
Musim dingin :ふゆ (Desember-februari) =fuyu
Musim gugur :あき (September-november) =aki
Musim semi :はる (Maret-april) =haru
Musim hujan :つゆ =tsuyu

2. Cuaca
Angin :かぜ =kaze
Badai :あらし =arashi
Banjir :こおずい =koozui
Berangin :かぜ が つよい =kaze ga tsuyoi
Cerah :はれ =hare
Cuaca :てんき =tenki
Dingin :さむい =samui
Gerimis :こさめ =kosame
Hangat :あたたかい =atatakai
Hujan lebat    :おおあめ =ooame
Hujan :あめ =ame
Kabut :きり =kiri
Kelembapan :しつど =shitsudo
Mendung :くもり =kumori
Panas :あつい =atsui
Petir :かみなり =kaminari
Perkiraan cuaca :てんき よほう =tenki yohoo
Salju :ゆき =yuki
Sejuk :すずしい =suzushii
Tekanan udara :きあつ =kiatsu
Temperatur :きおん =kion
Topan :たいふ =taifu
Udara :くうき =kuuki

3. Alam semesta
Awan :くも =kumo
Bintang :ほし =hoshi
Bulan :つき =tsuki
Bumi :ちきゅう =chikyuu
Langit :そら =sora
Matahari :たいよう =taiyou
Pelangi :にじ =niji
Baca Selengkapnya...

Kamis, 31 Maret 2011

Ungkapan dalam bahasa jepang 1

Aizuchi  相槌
           Umumnya orang Indonesia merasa bingung atau merasa tidak enak manakala saban kali mengucapkan beberapa patah kata atau ungkapan selalu disela tau dipotong oleh lawan bicara. Namun, tidak demikian halnya dengan orang jepang. Menyela dengan ungkapan-ungkapan pendek seperti hai, ee, un, soo desu ka, soo desu ne, hontoo, naru hodo, dan sebagainya ditengah pembicaraan seseorang dianggap sebagai suatu kebiasaan yang lumrah dan bahkan sangat diharapkan. Ungkapan-ungkapan pendek yang digunakan menimpali perkataan seseorang ini disebut
aizuchii.
           Kata aizuchi sendiri berasal dari kata ai (besama-sama, saling) dan tsuchi (memukul, menempa) yang dapat diartikan sebagai memukul atau menempa bergantian. Hal ini dapat diibaratkan pekerjaan dua orang pandai besi, dimana untuk membentuk sebilah pedang maka kedua orang tersebut harus menggebuki besi panas membara tersebut secara bergantian secara terus menerus, hingga akhirnya menjadi sebilah pedang. Jadi dalam hal ini aizuchi dalam percakapan bahasa jepang sangat diperlukan untuk memperlancar arus pembicaraan antara kedua belah pihak. Dalam hal ini orang jepang akan merasa gelisah apabila seandainya lawan bicaranya tidak menimpa pembicaraannya dengan aizuchi, ibaratnya dalam makanan tanpa adanya aizuchi maka akan terasa hambar tanpa adanya garam didalamnya.
           Jawaban hai (kedengarannya sebagai haik) atau ha saja seringkali digunakan dalam percakapan formal sementara ee banyak muncul dalam suasan informal. Ekspresi un (bunyinya dekat dengan gumaman “hm”) dituturkan dalam lingkungan oleh laki-laki dan situasi yang diwakilinya adalah informal. Untuk menunjukkan perhatian yang lebih besar terhadap apa yang diutarakan seseorang, sering pula digunakan dua aizuchi sekaligus secara berurutan seperti hai hai atau ee ee dan lain sebagainya.
Pemakaian ekspresi-eskpresi seperti aizuchi, akan melahirkan kesan bahwa pendengan betul-betul memberikan perhatian dan sekaligus paham atas apa yang dibicarakan oleh lawan bicaranya tersebut. Walaupun tanpa menambahkan aizuchi tersebut kita sudah paham betul atas apa yang dibicarakan oleh lawan bicara kita, tetap saja tidak merasa begitu nyaman apabila lawan bicaranya tidak menanggapinya dengan ekspresi-ekspresi pendek ini, bahkan bisa saja dia akan mengira bahwa apa yang disampaikannya tidak dimengerti oleh lawan bicaranya dan akan mengulang mengucapkannya lagi.
           Ketepatan dalam menggunkan aizuchi juga perlu diatur dalam benak. Pemakaian yang tidak layak akan mengacaukan aliran komunikasi dan membingunkan lawan bicara. Seandainya ungkapan yang sama digunakan terus-menerus dalam selang waktu dua atau tiga detik, misalnya kata hai tanpa variasi, akan menimbulkan kesan seolah-olah pendengar sudah jemu mendengarkannya dan bisa dianggap sebagai sinyal agal berhenti saja mengoceh.
Contoh penggunaan aizuchi dalam percakapan:
A: yuube desu ne (semalan
B: hai (ya)
A: watashi ga apaato ni haitte itta toki (waktu aku masuk apartemen)
B: ee (ya)
A: okotte iru aijin no te kara (dari tangan pacar gelapku yang lagi sewot)
B: hai (ya)
A: sara ga toned kita (piring terbang kearahku)
B: aa, soo desu ka. Aijin o motte iru hito wa fuseujitsu na hito desu yo (oh, begitu? Orang yang punya pacar gelap adalah orang yang tidak setia.
      Dalam percakapan diatas terlihat ucapan pembicara ditimpali dengan beragam aizuchi oleh lawan bicaranya. Pembicara juga dengan sengaja potong-terpotong bertutur kata memberikan kesempatan kepada lawan bicara mengisi ruang yang disediakan.
(Source:Tutur Kata Manusia Jepang Oleh Edizal)
Baca Selengkapnya...

Penggunaan partikel wa (は)

Diantara sekian banyak partikel yang ada di dalam bahasa jepang partikel wa adalah partikel yang sering muncul dalam percakapan. Sebelumnya telah dibahas bahwa partikel wa ketika digunakan sebagai partikel maka ditulis menggunkan huruf hiragana “haí” は, tetapi dilafalkan wa, jadi dalam hal ini perlu dibedakan antara wa (は) sebagai partikel dan wa (わ) sebagai suatu huruf (suku kata).
1. Penggunaan partikel wa dalam kalimat positif
S + は + P + です
Wa desu

Rumus diatas, merupakan pola kalimat yang paling sederhana dalam bahasa jepang. Subjek (S) dapat berupa kata benda, nama orang, kata ganti orang, kata tunjuk, dan sebagainya. Sementara, predikat (P) bisa saja nama orang, kata benda, kata sifat, nama profesi, dan sebagainya.
Partikel wa ini sebenarnya tidak bermakna, meski terkadang nuansa artinya mirip dengan kata “adalah”, atau “sebuah”. Fungsi wa dalam sebuah kalimat adalah sebagai sebagai penanda subjek, jadi kata sebelum wa merupakan subjek atau topic dari kalimat. Sedangkan kata desu, juga tidak mempunyai arti. Kata desu hanya berfungsi sebagai penutup sebuah kalimat positif yang predikatnya berupa kata benda atau kata sifat. Sementara, untuk kalimat yang predikatnya kata kerja, diakhiri dengan –masu (nanti akan dibahas).
Contonya:
わたし  は ユイ です
Watashi wa YUI desu
(Saya adalah YUI)

あの ひと は だいがくせい です
Ano hito wa daigakusei desu
(Orang itu mahasiswa)
*Watashi=saya
*Daigakusei=mahasiswa
*Hito=orang




2. Penggunaan partikel wa dalam kalimat tanya
S + は + P +です + か
Wa desu ka
Rumus diatas merupakan rumusan yang digunakan untuk membuat kalimat pertanyaa. Apabila dalam bahasa Indonesia, kalimat Tanya selalu diakhiri dengan tanda Tanya (?), berbeda halnya dalam bahasa jepang, kalimat tanyanya diakhiri dengan partikel ka.
Contohnya:
あなた は ユイ さん ですか
Anata wa YUI san desuka
(Apakah anda nona YUI)

ユイ さん は にほんじん ですか
YUI san wa nihonjin desuka
(Apakah YUI orang jepang)
*Anata=anda
*nihonjin=nihon=jepang, jin=orang (digunakan untuk menanyakan asal Negara seseorang, kata jin tidak dapat berdiri sendiri), jadi dalam hal ini arti dari nihonjin adalah orang jepang.
*San=kata ini ditambahkan dibelakang nama orang, artinya bisa tuan, nyonya, nona, atau saudara. Digunakan untuk menyebut nama orang lain, untuk menyebut nama sendiri tidak perlu digunakan.
3. Penggunaan partikel wa dalam kalimat negatif
S + は + P + でわ ありません
Wa dewa arimasen
Dewa arimasen adalah bentuk negatif dari desu, bisa diartikan “bukan”. Kata ini sering digunakan untuk menyangkal sesuatu, tapi terkadang orang jepang juga menggunakan じゃ ありません (ja arimasen) akan tetapi kedua kata ini mempunyai arti yang sama.
Contohnya:
わたし は ユイ でわ ありません
Watashi wa YUI dewa arimasen
(saya bukan YUI)

かのじょ は ユイ でわ ありません
Kanojo wa YUI dewa arimasen
(Dia (perempuan) bukan YUI)
*Watashi=saya
*Kanojo=dia (digunakan pada perempuan)

Sedangan untuk bentuk negatif lampaunya digunkan kata dewa arimasen deshita. Kata dewa arimasen deshita adalah bentuk negatif lampau, yang artinya “dulunya bukan”/”bukan mantan”, “bukan bekas”.
S + は + P + でわ ありません でした
Wa dewa arimasen deshita
Contonya:
ユイ さん は かんごふ でわ ありません でした
YUI san wa kangofu dewa arimasen deshita
(Nona YUI bukan mantan perawat)

わたし は こっく でわ ありません でした
(Saya bukan mantan koki)
*Kangofu=perawat
*Kokku=koki

4. Penggunaan partikel wa yang diikuti kata deshita
S + は + P + でした
Wa deshita
Kata deshita adalah bentuk lampau dari desu, berarti “dulunya adalah”, “mantan/bekas”.
Contohnya:
わたし は せんせい でした
Watashi wa sensei deshita
(Saya (dulunya) adalah guru)

かれ は いしゃ ですた
Kare wa isha deshita
(Dia (laki-laki) (dulunya) adalah dokter)
*Sensei=guru
*Kare=dia (digunakan pada laki-laki)
Baca Selengkapnya...

Rabu, 30 Maret 2011

Kata Ganti Penunjuk

1. Kata Ganti Penunjuk Benda
Untuk menunjukkan sesuatu, benda mati, atau binatang digunakan kata tunjuk ”Kore 「これ」Sore 「それ」Are 「あれ」dan untuk menanyakan sesuatu digunakan Dore 「どれ」. Kata ganti penunjuk ini adalah kata penunjuk yang dapat digunakan berdiri sendiri.
 これ(INI):Menunjukkan benda yang dekat dengan si pembicara (bagi lawan bicara bisa dekat bisa juga agak jauh).
たとえば(Misalnya):

これ は ほん ですか。
Ini adalah buku.

 それ(ITU) : Menunjukkan benda yang agak jauh dari si pembicara (bagi lawan bicara bisa dekat bisa agak jauh).
たとえば(Misalnya):

それ は えんぴつ です。
Itu adalah pensil.

 あれ(ITU) : Menunjukkan benda yang jauh dari si pembicara maupun lawan bicara.
たとえば(Misalnya):
あれ は うち です。
Itu adalah rumah.

 どれ(YANG MANA): Menanyakan yang mana bendanya.
たとえば(Misalnya):
どれ は ぺん ですか。
Yang manakah pulpen?

*Apabila どれ berfungsi sebagai subjek, maka kata bantunya memakai が sebagai pengganti わ。
たとえば: どれ が かばん ですか。(Yang manakah tas?)
*Apabila どれ sebagai predikatm maka kata bantu yang digunakan adalahは。
たとえば: どれ は かばん ですか。(Tas yang mana?)

2. Kata Penunjuk Tempat
Digunakan untuk menunjukkan suatu tempat digunakan kata “Koko「ここ」Soko 「そこ」Asoko 「あそこ」sedangkan untuk menanyakan suatu tempat digunakan Doko 「どこ」”. Kata-kata ini bisa berdiri sendiri sebagai subjek.
 ここ(Di sini): Tempat ini.
たとえば(Misalnya):
ここ は ぎんこう です。
Di sini adalah bank.

 そこ(Di situ): Tempat itu.
 たとえば(Misalnya):
そこ は びょういん です。
Disitu adalah rumah sakit.

 あそこ(Di sana): Tempat itu.
たとえば(Misalnya):
あそこ は がっこ です。
Di sana adalah rumah sakit.

 どこ(Di mana).
たとえば(Misalnya):
みせ は どこ ですか。
Toko di mana?

*Untuk menjawab pertanyaan dari ここ, harus dijawab dengan そこ, begitu juga sebaliknya. Sedangkan untuk menjawab pertanyaan dari あそこ, harus dijawab dengan あそこ。

3. Kata Penunjuk Berpelengkap
Digunakan untuk menunjukkan benda hidup dan benda mati yang berfungsi sebagai pelengkap, maka digunakan kata penunjuk Kono「この」Sono 「その」Ano 「あの」sedangkan untuk bertanya digunakan kata Dono 「どの」。Kata penunjuk ini tidak dapat berdiri sendiri secara bebas akan tetapi harus diikuti oleh kata benda.

 この :……ini
たとえば(Misalnya):
この ひと は がくせい です。
Orang ini adalah murid.
 その:…..itu
たとえば(Misalnya):
その ひと は かいしゃいん です。
Orang itu adalah pegawai kantor.

 あの:…..itu
たとえば(Misalnya):
あの だいがくせい は ゆい です。
Mahasiswa itu adalah YUI.

 どの:…..itu
たとえば(Misalnya):
びじゅつかん は どの たてもの ですか。
Yang mana gedung kesenian?

*Sama halnya seperti どれapabila どの berfungsi sebagai subjek, maka kata bantunya harus memakai  が sebagai pengganti は。
たとえば(Misalnya):
どの ひと が ゆい せんせい ですか。
Orang yang manakah bu guru YUI?

ゆい せんせい は どの ひと せすか。
Bu guru YUI orang yang mana?
Baca Selengkapnya...

Senin, 28 Maret 2011

Perbedaan Antara Partikel  は(wa)  dan  が(ga)

             Seringkali untuk membedakan antara kata bantu は (jika digunakan sebagai partikel maka ditulis dalam huruf hiragana HA [は], akan tetapi pengucapannya selalu WA), dan が dalam bahasa jepang adalah suatu hal yang membingunkan. Secara sederhana は adalah penunjuk topik dan が adalah penunjuk subjek.
Perbedaan mendasar antara partikel は dan partikel がyaitu: はdipakai untuk menandakan sesuatu yang sudah diperkenalkan pada percakapan, atau sudah dikenal baik oleh sipembicara atau pendengar (kata benda atau nama seseorang).

たとえば (Misalnya):
ゆい:きよえ は がくせい ですか。
YUI: Apakah Kiyoe murid/pelajar?
きよえ:はい がくせい です。
Kiyoe: Iya, saya murid/pelajar.
Pada contoh diatas Yui menggunakan は untuk menyatakan pertanyaannya adalah tentang Kiyoe. Kemudian perhatikan bahwa Kiyoe tidak menyebutkan topic apapun dari jawabannya karena topiknya telah dibuat jelas oleh YUI.
Kita bisa membuat topic dengan menggunakan partikel は akan tetapi bagaimana jika kita tidak mengetahui topiknya? Misalnya saya ingin bertanya, “siapa yang murid?” dalam hal ini kita belum mengetahui siapa yang sebenarnya murid diantara beberapa orang yang ada di depan kita, berbeda dengan contoh pada partikel は diatas, pada contoh diatas sudah jelas siapa yang sebenarnya yang akan kita tanyai yaitu Kiyoe. Sehingga dalam hal inilah partikel が berfungsi, terkadang partikel がdisebut juga sebagai partikel subjek.
たとえば (Misalnya):
ゆい:だれ が がくせい ですか。
YUI: Siapakah yang murid?
きよえ:しすか が がくせい です。
Kiyoe: Shisukalah yang murid.
Pada contoh diatas Yui ingin mengidentifikasi siapa yang sebenarnya yang murid diantara berbagai kandidat yang ada. Kiyoe menjawab bahwa Shisuka lah yang murid.
Contoh lain dari penggunaan partikel はdan が dalam kalimat:
むかし むかし おじい さん が すんで いました。 おじい さん は とても しんせつ でした。(Suatu hari tinggallah seorang kakek-kakek. Sang kakek adalah orang yang sangat ramah).
Pada kalimat pertama pada contoh diatas. Kata Ojii-san diperkenalkan pada pertama kali pembahasan (menggunakan partikel が), pada kalimat kedua menggambarkan tentang bagaimana sosok Ojii-san pada awal kalimat tadi (menggunakan partikel は dimana Ojii-san disini sekarang adalah topic dan ditandai dengan は sebagai が).
は yang Menunjukkan Bentuk Perlawanan/Pertentangan

Selain sebagai penunjuk topik, wa dipakai untuk menunjukkan pertentangan atau memberi penekanan pada subyek. たとえば (Misalnya):

ビイウル は のみます が わいん は のみません。
Saya minum bir tapi tidak minum anggur.

Suatu kalimat bisa mengandung unsur perlawanan baik yang disebutkan atau tidak disebutkan, tapi dengan pemakaian yang seperti ini, tersirat bentuk pertentangan. たとえば (Misalnya):

あの ほん は よみません でした。
Saya tidak membaca buku itu (walaupun saya membaca buku yang satunya lagi).


Partikel seperti に, で, から dan まで dapat digabungkan dengan は (dua partikel) untuk menunjukkan pertentangan. たとえば (Misalnya):

おさか に は いきました が、きょと に は いきませんでした。
Saya telah pergi ke Osaka tapi tidak pergi ke Kyoto.

ここ で は たばこ を すわない で ください
Mohon tidak merokok di sini.

Apakah は menyatakan topik atau bentuk pertentangan, hal itu tergantung pada konteks atau intonasi kalimat.



が Dipakai pada Kalimat Pertanyaan

Ketika sebuah kata tanya "siapa 「だれ」" dan "apa 「なに」" adalah subyek dalam sebuah kalimat, maka akan selalu diikuti dengan  が, dan bukan dengan  は. Ketika menjawab pertanyaan pun, juga harus diikuti dengan  が. Misal:

だれ が きます か。
Siapa yang datang?

よこ が きます。
Yoko yang datang.

が sebagai Penegas

が dipakai untuk menegaskan atau membedakan dengan jelas pada seseorang atau sesuatu dari lain hal yang bersifat umum. Kalau sebuah topik ditunjukkan dengan は, penafsiran adalah bagian yang terpenting pada kalimat. Di sisi lain, kalau subyek ditandakan dengan が, maka subyeklah yang menjadi bagian penting dari kalimat. Misal:

たろ は がっこう に いきました。
Taro sudah berangkat ke sekolah.

たろ が がっこう に いきました
Tarolah yang [sudah] berangkat ke sekolah./Yang (sudah) berangkat sekolah adalah Taro.


が yang Dipakai dalam Keadaan Khusus
Obyek dalam sebuah kalimat biasanya ditandai atau diikuti dengan partikel を, tapi pada beberapa kata kerja dan kata sifat (yang menyatakan perasaan suka/tidak suka, keinginan, kemampuan, kebutuhan, perasaan takut, iri dan lain-lain) memakai が dipakai sebagai pengganti を. たとえば (Misalnya):

くるま が はしい です。
Saya ingin sebuah mobil.



にほんっご が わかります。
Saya mengerti Bahasa Jepang.

が pada Anak Kalimat Kedua
Subyek pada anak kalimat kedua, biasanya memakai がuntuk menunjukkan bahwa subyek pada anak kalimat pertama dan anak kalimat kedua berbeda.

わたし は みか が けっこん した こと を しらなかった。
Saya tidak tahu kalau Mika sudah menikah.

Kesimpulan dari cara pemakain kedua partikel diatas adalah sebagai berikut:

>> Sebagai penunjuk topic.
>> Sebagai bentuk perlawanan/pertentangan.


>> Sebagai penunjuk subyek.
>> Dipakai pada saat membuat kalimat pertanyaan (dan pada saat menjawab     pertanyaan tersebut, hendaknya memakai partikel ini juga).
>> Untuk menunjukkan penegasan.
>> Sebagai pengganti partikel を。
>> Dipakai pada untuk menghubungkan dua anak kalimat yang berbeda dalam satu kalimat.
Baca Selengkapnya...